Kamis, 23 Februari 2012

DEBAT: Lima Alasan Juventus Akan Juara Serie A & Coppa Italia 2011/12

Berikut adalah lima alasan yang membuat Juventus layak dijadikan favorit peraih gelar juara Serie A & Coppa Italia 2011/12.

SELENGKAPNYA TENTANG :  AC MilanInter MilanJuventus
Juventus celebrating (Getty Images)
Getty Images
Keberhasilan AC Milan menang di Friuli secara dramatis, membawa Rossoneri kembali memuncaki klasemen sementara Serie A Italia. Juventus membuntuti mereka dengan selisih dua poin namun memiliki tabungan dua pertandingan lebih sedikit, dan semuanya tampak membuat Serie A sangat menarik menjelang akhir musim nanti, di mana kita dapat melihat rivalitas dua tim yang menjadi karakter Liga Italia selama hampir satu dekade, sebelum terjadi Calciopoli.

Sementara itu, tim raksasa lainnya yaitu Inter Milan yang menjadi penguasa Italia dalam beberapa tahun terakhir usai terjadi Calciopoli tampak tidak mampu menunjukkan konsistensi permainan mereka. Bahkan dalam pertandingan terakhir, mereka dipaksa menelan kekalahan oleh tim juru kunci Novara di Giuseppe Meazza.

Juventus bangkit kembali setelah mengalami dua musim yang sangat mengecewakan, di mana mereka menduduki posisi ketujuh. Tetapi tampaknya semua berubah tahun ini, La Vecchia Signora kembali menunjukkan keperkasaan mereka dan menjadi tim yang tidak dapat dikalahkan. Dalam 24 pertandingan sejauh ini, di Serie A dan Coppa Italia, Juve telah mengoleksi 15 kemenangan dan sembilan hasil imbang, membuat mereka menjadi satu-satunya klub yang belum terkalahkan di antara klub-klub besar di Eropa. Di samping datangnya pemain-pemain baru, seperti Andrea Pirlo, apa yang membuat tim ini sulit untuk dikalahkan? Berikut adalah lima alasan menurut Cesare Polenghi mengapa Juventus layak menjadi favorit dalam meraih Scudetto dan Coppa Italia musim 2011/12:


1. Antonio Conte


Karir Antonio Conte Di Juventus
Tahun
Bermain
Gol
1991-2004
298
29
Mantan kapten Juventus ini mungkin kurang berpengalaman sebagai pelatih, tetapi taktik menyerang yang diterapkannya selain menghasilkan kemenangan juga menyuguhkan tontonan yang menarik. Tahun ini Juve bermain dengan sangat menghibur, dan mereka bermain di atas lapangan dengan satu niat: menang.

Tidak seperti pendahulunya, Ranieri dan Del Neri, pelatih muda tersebut tidak kaku pada taktik tertentu, Conte dapat mengubah formasi sesuai dengan lawan yang mereka hadapi dan juga pemain yang tersedia. Tetapi di atas semuanya, Conte mampu memotivasi baik pemain maupun suporter, dan ikatan emosionalnya menjadi salah satu faktor kuat pendukung bangkitnya Juve sejauh ini. Seperti yang diketahui, Conte adalah salah satu loyalis Juventus, ia memperkuat Juventus selama 13 tahun, mengoleksi 298 caps dan 29 gol.



2. Sedikitnya pemain yang cedera


Dalam dua tahun sebelumnya Juventus kerap dihadapi badai cedera. Dalam beberapa kasus, hampir selama setengah musim, Juve harus menghadapi lebih dari sepuluh pemain cedera, dan itu mengakibatkan sampai tiga pemain akademi dimasukkan ke dalam skuad atau menjadi cadangan dalam beberapa pertandingan. Musim lalu, sebanyak 32 pemain Juventus mengalami cedera serius dalam lima bulan pertama Serie A, dengan 16 diantara mereka terkena cedera otot.

Tim medis baru di Juve kini memakai tekhnik baru untuk memantau setiap pemain dengan detail dan dengan perhatian yang sangat intensif jumlah pemain cedera dapat dikurangi secara signifikan, sejauh ini dalam lima bulan hanya ada 15 pemain yang cedera, enam diantaranya menderita cedera otot. Mirko Vucinic, Pepe dan De Ceglie adalah pemain yang harus mendapatkan perawatan serius, sementara pemain lainnya secara umum sehat. Dengan sedikitnya pemain yang cedera dan bertambahnya pemain-pemain berkualitas yang didatangkan baik pada saat musim panas maupun pada bursa musim dingin kemarin, kekuatan Juventus terus konsisten sepanjang musim 2011/12 ini.


3. Tidak mengikuti kompetisi Eropa

Hasil buruk musim lalu membuat Juventus harus absen di kompetisi Eropa musim ini. Meskipun hal tersebut sangat mengecewakan untuk suporter, tetapi hal tersebut membuat mereka bermain lebih sedikit, biasanya satu kali per pekan, yang membuat Conte memiliki lebih banyak waktu mempersiapkan skuadnya untuk pertandingan berikutnya. Tidak seperti Juventus, rival mereka yaitu Milan, Inter Milan, dan Napoli harus berjuang di kompetisi Liga Champions, yang berarti membuat mereka harus bermain enam kali lebih banyak karena terlibat di babak penyisihan grup. Dan sekarang mereka juga harus membagi kekuatan mereka untuk mengikuti babak knock-out Liga Champions.


4. Tidak ada rival yang sangat kuat

Inter dan Milan telah mendominasi Serie A dua tahun ke belakang, tetapi saat ini mereka tampak kesulitan, hal tersebut dikarenakan banyaknya pemain yang tidak dapat diturunkan. Tulang punggung kedua tim asal kota Milan tersebut mayoritas adalah pemain veteran yang kerap dilanda cedera dan terkadang kurang motivasi. Pengenalan Financial Fair Play juga membuat beberapa masalah untuk kedua tim tersebut: Sementara di musim lalu mereka menggunakan bursa transfer musim dingin untuk memboyong pemain berkualitas seperti Giampaolo Pazzini, Yuto Nagatomo, Mark Van Bommel and Antonio Cassano, namun pada tahun ini mereka harus menggunakan dana lebih sedikit sehingga tidak bisa menggaet pemain dengan nama besar. Meskipun jelas kedua tim tersebut masih dinilai sebagai kekuatan terbesar Italia, mereka tidak tampak mampu melibas lawan-lawan mereka akhir-akhir ini.

Inkonsistensi kedua tim ini, terutama Inter, membuat Juventus dengan leluasa mendominasi Serie A Italia. Seperti yang diketahui, Inter kembali terpuruk usai bangkit di akhir tahun 2011 dan di awal tahun 2012, sementara Milan dalam tiga pertandingan Serie A terakhir hanya mampu mengoleksi empat poin.


5. Juventus Stadium

Tidak ada stadion di Italia yang menyamai kualitas dan atmosfer stadion baru di Turin tersebut. Kondisi lapangan Juventus Stadium tetap terjaga meskipun saat ini Italia dilanda musim dingin yang 'sangat dingin', dan suporter yang sangat antusias selalu memboyong habis tiket  pertandingan sejauh ini. Dalam pertandingan kandang, suporter selalu disebut sebagai pemain ke-12, dan tampak perbedaan besar ketika melihat Giuseppe Meazza atau San Siro yang sering hanya terisi setengah (tanpa melihat jumlah kapasitas yang dua kali lebih besar dari Juventus Stadium). Giuseppe Meazza juga dikenal memiliki salah satu lapangan terburuk di  Italia. Juventus Stadium juga mendatangkan keuntungan besar untuk Juventus, yang telah mengalami masa-masa kelam usai Calciopoli dan pengalaman memalukan di kompetisi Serie B, mereka berharap dapat merayakan stadion baru mereka dengan meraih Scudetto yang tidak pernah mereka raih sejak tahun 2006 silam.



Cesare Polenghi sendiri adalah orang yang lahir di Italia, tetapi menghabiskan mayoritas waktunya di Asia. Dia mengelola editor untuk Goal.com Asia, dan bekerja sama dengan majalah ternama Italia yaitu Calcio 2000 dan Inter Channel Japan. Dia sangat mengikuti perkembangan sepakbola Jepang (J.League) dan Italia (Serie A).


http://www.goal.com/id-ID/news/1570/debat/2012/02/14/2905178/debat-lima-alasan-juventus-akan-juara-serie-a-coppa-italia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar