Jumat, 09 Desember 2011

Cara Extrem Pasukan Amerika Memaksa Musuh Berbicara

http://www.mindfully.org/Reform/2004/Abu-Ghraib-Prison-Photos11jun04p05.jpg

Berikut ini adalah metode-metode yang sudah resmi dan sudah di ajarkan kepada personil US Military oleh SERE (US Military Training Program – Survival, Evasion, Resistance, Escape) terutama dalam menghadapi pelaku teror / gerbong penjahat: 

Isolation 
Caranya tersangka ditempatkan di ruang tersendiri tanpa 
bisa melakukan kontak apapun dg orang lain. Dalam periode tertentu tersangka akan mengalami kegelisahan berat karena keinginan yg sangat kuat untuk berinteraksi dengan orang lain. 

Sleep Deprivation 
Dengan mencegah tersangka untuk tidur selama beberapa 
hari. Setelah beberapa hari tersangka akhirnya 
diperbolehkan tidur tapi segera dibangunkan lagi dan 
langsung di interograsi. 
Mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin pernah 
mengalami ini pada saat dia ditahan KGB. Dia bilang, ”Orang-orang terlihat seperti diselimuti kabutdan rasanya aku sudah mati. Kakiku gemetaran hebat dan SATU… hanya SATU keinginanku : TIDUR. kelaparan dan kehausan ga ada apa-apanya dibandingkan ini. 
Selain menimbulkan halusinasi, sleep deprivation yg lebih 
dari 24 jam akan menimbulkan kegilaan sementara. 

Sensory Deprivation 
Metodenya dengan menempatkan tersangka di semacam 
tabung yg mengisolasi total semua rangsangan dari luar. 
Tabung tersebut diberi sebuah lubang kecil untuk tempat 
bernafas penghuninya. Pada percobaan yg dilakukan 
terhadap 17 org subyek, hanya 6 orang yg bertahan sampai 36 jam. Yang lainnya mengalami kegelisahan berat dan kepanikan. 

Stress Position 
Tersangka dipaksa berdiri selama berjam-jam tanpa diberi 
pegangan apapun. Variasi lainnya selain berdiri tahanan juga disuruh mengangkat lengannya. Metode ini pd 
penerapannya di lapangan berkembang menjadi semakin 
inovatif seperti mengikat tangan kebelakang lalu diikatkan 
lagi ke pergelangan kaki pada posisi “ditarik”. 

Sensory Bombardment 
Caranya dengan menyuruh tahanan berdiri menghadap 
tembok. Mata ditutup dan tangan diikat erat lalu tahanan 
akan dibombardir dengan sinar lampu sangat terang dan 
suara-suara keras sehingga mengakibatkan kekacauan indra tubuh akibat rangsangan yg berlebih, gangguan tidur dan konsentrasi. Salah seorang sumber di tahanan menyebutkan ada seorang tahanan yg “keras kepala” mengalami penyiksaan ini selama 7 hari non stop. 

Forced Nudity 
Metode ini banyak diterapkan tentara Amerika di Iraq saat 
menginterograsi tawanan perang. Prakteknya dengan 
menelanjango tersangak di depan tahanan yg lain dan 
membiarkannya tetap bugil dalam jangka waktu yg lama. 
Akibatnya tersangka akan merasa malu luar biasa. 

Sexual Humiliation 
Hal ini disesuaikan dengan budaya dan kepercayaan yg 
dianut oleh si tersangka. Cara-caranya seperti tersangka 
dipaksa melakukan adegan sex dengan sesama jenis, 
disuruh memakai pakaian wanita (utk tersangka pria) lalu 
dipaksa menari striptease di depan personil wanita. 
Cultural Humiliation. 
Seperti poin diatas cara ini jg disesuaikan dengan budaya 
setempat. Metode ini pada intinya memaksa tersangka 
melakukan sesuatu yg menurut pandangan tersangka 
merupakan sesuatu yg dilarang atau memalukan. Contohnya bagi muslim dipaksa makan babi. Selain itu bisa juga dengan penghinaan-2 verbal sampai tersangka merasa sangat 
terhina dan mematahkan semangatnya. 

Extreme Cold 
Cara ini dulunya berasal dari China yg diterapkan kepada 
tahanan politik atau para aktivis keagamaan. Umumnya 
tahanan secara rutin tubuhnya diguyur air dingin dan 
dibiarkan berada di dalam atau di luar ruangan yg jg bersuhu rendah. Ada juga yg dipaksa berdiri ditengah hujan salju cuma mengenakan pakaian seadanya. 
Metode yg berlawanan adalah menggunakan panas yaitu 
dgn mengurung tahanan di semacam ruang sempit yg minim ventilasi dan bersuhu tinggi. Disebut juga “hot box”. 
Tersangka baru akan dikeluarkan setelah mau bekerjasama 
dengan interogatornya. 

Phobias 
Phobias digunakan untuk menimbulkan perasaan panik pada diri tersangka. Contohnya kalo si tersangka takut dengan laba-laba maka selnya akan diisi penuh dengan laba-laba sampai tersangka tersebut mengalami rasa takut dan panik yg luar biasa. Pada tahap tersebut barulah interogasi dilaksanakan. 

Water Boarding 
Metode ini belakangan dilarang digunakan dalam US Military. Tp tidak ada yg menjamin apakah aturan tersebut benar-benar dilaksanakan atau tidak. Waterboarding dilakukan dengan mengikat tubuh erat-erat tersangka pada sebuah papan atau meja dengan posisi kaki lebih tinggi drpd kepala, lalu matanya ditutup. Kemudian wajah tersangka disiram dengan air berulang-kali dg teknik tertentu. Secara psikolog tersangka akan merasa dirinya tenggelam dan timbul reaksi tersedak karena air yg diguyurkan ke wajahnya itu. Metode ini sangat efektif karena dalam percobaan yg dilakukan terhadap anggota CIA sendiri ternyata rata-rata mereka hanya bertahan selama 14 detik! 




sumber : http://imzers.org/article/read/32307/cara-extrem-pasukan-amerika-memaksa-musuh-berbicara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar