Sabtu, 03 Desember 2011

Jenis-jenis Mie Dan Sejarahnya

Selama bertahun-tahun, asal usul mie masih menjadi 
perdebatan. Masih simpang siur siapa yang pertama kali 
membuatnya. Beberapa pendapat mengatakan bahwa mie 
pertama kali dibuat di daratan Mediterania. Lain lagi 
mengungkapkan teknologi pembuatan mie dikembangkan Timur Tengah. 

Ada pula sebuah catatan tua yang merekam bahwa mie pertama kali dibuat saat jaman Dinasti Han di China tahun 25– 200. Kemudian pada tahun 2005, ditemukan mie tertua yang berumur 4000 tahun di daratan China. Penemuan ini menjadi bukti bahwa penduduk China modern adalah yang pertama membuat mie. Namun, apakah teknologi pembuatannya diadopsi dari Timur Tengah atau tidak, masih terus menjadi perdebatan. 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/mie-tertua-di-china.jpg
Mie Berumur 4000 tahun yang Ditemukan di Dataran China

Dari Mie untuk Pasta

Banyak orang yang juga menyangka bahwa mie berawal dari pasta sehingga menunjuk Italia yang pertama membuat mie. Namun, banyak sejarahwan percaya bahwa ketika Marco Polo berkunjung ke China pada abad ke-13, dia menyukai mie dan membawanya ke Italia dan memengaruhi masakan di negaranya. Pada kenyataannya, mie tidak menjadi makanan makanan pokok di Italia sampai abad ke-17 dan 18. 

Di benua Asia, mie tidak begitu banyak menyebar sampai 
kira-kira tahun 100. Pada tahun tersebut, mie mulai dikenal dan disukai di beberapa negara seperti, Jepang, Korea, Vietnam, Laos, bahkan sampai negara-negara pulau di Asia Tenggara dan Asia. 

Arti Mie

Dalam budaya China, mie adalah simbol kehidupan yang 
panjang. Makanya, mie secara tradisional sering disajikan 
pada acara ulang tahun dan saat Tahun Baru Cina sebagai 
lambang umur panjang. Sehingga versi kue ulang tahun 
China adalah mie ulang tahun. 

Di Jepang, mie dimasukkan ke dalam upacara minum teh 
Jepang dan membuat mie dianggap sebagai seni tersendiri di negara tersebut. Mie bahkan menjadi lebih penting di Jepang setelah Perang Dunia II, ketika kekurangan makanan dan hanya mie kering yang tersedia.
Jenis Mie

Ada beberapa jenis mie yang terkenal di daratan Asia. Entah itu dibuat tipis atau tebal, pipih atau bulat, terbuat dari gandum atau beras, setiap jenis mie memiliki sejarah 
tersendiri dalam dunia kuliner di negaranya. Menelusuri 
penggunaan dan sejarahnya, memang cukup rumit karena 
menyangkut budaya kuliner antar negara selama berabad- 
abad. 

1. La Mian Mie 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/la-mian-mee.jpg

Mie tertua yang pernah ditemukan menyerupai Mie La Mian modern di China. La Mian secara harfiah berarti “mie tarik”. Mie ini dibuat dengan tangan dan terbuat dari gandum. Caranya, adonan mie dipelintir dan ditarik sampai panjang yang kemudian dipotong tipis-tipis. Mie jenis ini digunakan dalam sup dan kentang goreng. La Mian Mie mirip dengan Mie Lo Mein Kanton, tapi jauh lebih tipis daripada kebanyakan Mie Lo Mein yang disajikan di Amerika. 

2. Mie Ramen 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/ramen-noodles.jpg

Banyak yang bilang kalau Mie Ramen dibuat berdasarkan Mie La Mian. Itu karena bukti bahasa dimana dalam bahasa 
China, “Ramen” berarti “Lamian”. Begitu juga sebaliknya, di 
mana mie yang dipakai dalam Ramen disebut “Chuka Men” 
dalam bahasa Jepang atau “Mie China”. 
Bentuk Chuka Men sangat tipis, mie gandum ini juga sering digunakan untuk masakan Jepang lainnya, seperti Champon (daging babi goreng dengan seafood, sayuran dan kaldu). Sama halnya dengan masakan populer di Korea, Yakisoba atau mie ​​goreng yang mirip dengan Chow Mein di China. Fakta ini menunjukkan bahwa memang benar terjadi pertukaran budaya kuliner di China dan Asia Timur. 

3. Mie Udon 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/udon-noodle.jpg

Mie gandum yang tebal ini dikenal dengan Udon di Jepang. Biasanya disajikan dalam sup kaldu yang hangat disajikan dengan daun bawang. Udon kemungkinan berasal dari China yang dikenal dengan Cu Mian. 
Dikatakan bahwa biksu Jepang pada tahun 800-an, 
membawa Udon dari China sekaligus membuktikan bahwa mie memang sudah membudaya pada kultur masyarakat Budha di Jepang . 

4. Mie Soba 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/soba-noodle.jpg

Mie soba berbentuk tipis dan populer di Jepang. Mie Soba 
digunakan untuk membuat sup tradisional yang didinginkan dan dimakan dengan saus. Mie ini telah dikonsumsi selama berabad-abad dan menjadi makanan pokok di wilayah Tokyo selama periode Edo. Ketika kaya, wilayah ini mulai lebih memilih nasi putih yang rendah tiamin. Mie Soba bukan hanya enak, tapi juga merupakan sumber nutrisi yang diperlukan tubuh. 

5. Mee Pok 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/Mee-Pok.jpg

Mee Pok berbentuk datar, mie gandum kuning berasal dari 
Cina ini, dimakan dengan saus atau disajikan dalam sup 
jamur dan daging cincang di atasnya. Sajian ini juga disebut Bak Mee Chor di Singapura, Thailand, dan Malaysia. Secara tradisional, Mee Pok dibuat dengan cara dikeringkan dan dicampur dengan saus atau kaldu. Sajian lain yang sama, tapi dengan campuran ikan atau kue bola ikan, adalah Yu Wan Mee. 

6. He Fen dan Mie Pho 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/pho-noodle_medium.jpeg

Mie beras yang pipih ini, dikenal juga sebagai Hor Fun atau 
Shahe Fen dan berasal dari China. Biasanya digoreng 
dengan daging sapi untuk membuat Chao Fen atau disajikan dalam sup. Akulturasi terjadi di Thailand di mana banyak makanan goreng berbasis makanan China, menggunakan mie jenis ini. Begitu juga dengan di Vietnam yang menggunakannya dalam membuat Pho. 

7. Soun 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/soun.jpg

Soun yang dikenal juga sebagai mie kacang hijau, mie 
kacang benang, atau bihun China ini, secara tradisional 
terbuat dari pati kacang hijau. Saat ini, soun dapat dibuat 
dari ubi, kentang, atau singkong. Di seluruh China, Soun 
dimakan dengan kentang goreng atau dicampurkan dalam 
sup. Soun juga menyebar ke Jepang, Korea, Vietnam, dan 
beberapa negara di Asia Selatan, di mana mereka 
menggunakan Soun dalam masakan goreng, lumpia, dan 
bahkan makanan penutup. 

8. Bihun 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/bihun.jpg

Mie Bihun sangat tipis, mirip dengan Soun dan terbuat dari 
tepung beras, bukan kacang hijau atau pati kentang. Bihun dikonsumsi di seluruh Asia, tetapi populer di Singapura ketika mereka menggunakannya dalam membuat Mie Sate Kacang (Satay Been Hoon) atau digoreng seperti Hokkien Mee. Bihun juga digunakan di Filipina dan dikenal dengan Pancit yang digoreng dan dimakan pada hari ulang tahun. 

9. Idiyappam 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/Idiyappam.jpg

Mie tipis terbuat dari beras atau gandum ini populer di India dan Sri Lanka dan dikenal dengan nama Idiyappam. Mie ini seperti Ramen atau nasi bihun dan sering disajikan bersama dengan kari dan acar. 

10. Dotori Guksu 
http://blog.outlet.co.id/wp-content/uploads/2011/09/dotori-guksu.jpg

Dotori Guksu adalah mie Korea yang unik terbuat dari biji 
pohon ek. Mengingat sejarah panjang makanan berbasis biji-bijian dan mie di Korea, kemungkinan mie ini telah dimakan selama beberapa milenium di Korea. Mie yang terbuat dari biji-bijian dan tepung ini, mirip dengan Mie Soba dimakan dengan campuran kentang goreng, disajikan dengan saus, dan lebih banyak dimakan dalam keadaan dingin. 

Seperti uraian sejarah mie di atas, para praktisi kuliner 
memang tidak membaginya dalam negara. Tapi, lebih kepada bahan baku umum pembuatan mie yang dapat ditemukan di negara-negara Asia di mana letaknya saling berdekatan. Pastinya, sampai sekarang mie masih menjadi elemen penting dalam kuliner Asia dan menjadi inspirasi buat masakan Asia Fusion. 


Sumber : http://imzers.org/article/read/32479/jenis-jenis-mie-dan-sejarahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar